Monday, April 28, 2014
Tugas Makalah Hologram
Dosen Pembimbing
Patria Hidayat., S. Sos
Disusun Oleh :
Satria SukmaWijaya
C1021311RB1010
S1 Ilmu Komunikas
Kata Pengantar
Puji dan Syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Berkat, Rahmat, Taufik, serta Hidayah-Nya,sehingga saya mampu menyelesaikan tugas makalah dengan Tema“Teknologi Hologram” Meskipun dalam penyusunannya banyak mengalami berbagai kendala.Tapi biarbagaimanapun saya tetap bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan daya pikir sehingga, saya mampu menyelesaikannya dengan baik. Tugas ini saya peroleh bantuan dari berbagai referensi baik dari dari internet, maupun sumber buku, dan informasi lainnya. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berpartisipasimemberikan dukungan dan kepercayaan. Dari situ semua kesuksesan berawal. Meskipun saya berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Sekian dan Terima Kasih
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ...............................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan ...........................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah .........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Hologram..................................................................
2.2 Pengertian Teknologi Hologram.....................................................................................
2.3 Generasi Teknologi Hologram........................................................................................
2.4 Karakteristik Teknologi Hologram ................................................................................
2.5 Penyimpanan Hologram & Gambar Orthoscopic dan Pseudoscopic.............................
2.6 Klasifikasi Teknologi Hologram ....................................................................................
2.7 Proses Perekaman Hologram
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Hologram .........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zaman modern seperti sekarang ini, satelit telah menjadi bagian dari kehidupan manusia di berbagai belahan bumi. Dengan satelit, orang dapat saling berhubungan, tanpa mengenal jarak dan waktu, bahkan pada tempat yang terpencil sekalipun. Perkembangan teknologi komunikasi sangat berperan dalam meningkatkan arus informasi, yaitu dengan mengggunakan satelit komunikasi seperti pada teknologi komunikasi Hologram ini.
Televisi Hologram merpkan televisi nan menghasilkan gambar solid nan bgerak dlm bentuk tiga dimensi nan nyata. Sistem nan bekerja pada televisi ini adl sistemholografis. Pada sistem ini, kamera stereoskopis merekam pantulan cahaya dr gambar kemudian mancarkan cahaya tersebut ke kedua mata penonton di dua sudut bbeda. Sistem holografis akan menampilkan suatu pola, yaitu pola lingkaran difraksi. Pola nan ditampilkan merpkan pola terang & gelap di sekitar objek. Pola difraksi nan bgerak-gerak ke arah bbeda akan menampilkan gambar tiga dimensi nan nyata sehingga kacamata tiga dimensi tak lagi dibutuhkan. Sistem itu disebut 3D Auto Streoscopic.
Teknologi Hologram merupakan teknologi di mana dapat digunakan dalam satu hari untuk menyimpan data dalam jumlah besar dalam bentuk holografik. Menurut salah satu ilmuwan Nasser Peyghambarian, optik Hologram akan menawarkan aplikasi masa depan dalam pengobatan dan manufaktur serta dalam industri hiburan. Tim peneliti dari Universitas Arizona telah mengumumkan bahwa mereka berhasil mengembangkan gerakan tercepat hologram 3D.
Nasser Peyghambarian adalah salah satu ilmuan yang menemukan Teknologi 3D Hologram ini. Beliau mengatakan bahwa”Teknologi seperti komunikasi langsung dengan hologram tampaknya hanya ada di film. Dan kami adalah para ilmuwan mencoba untuk membawanya keluar ke dunia nyata, “katanya, seperti dilansir Alam. “Tapi sekarang kita telah menunjukkan bahwa menciptakan hologram yang dinamis ukuran dan resolusi seperti dalam film akan menjadi sebuah kenyataan,” tambahnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Ø Agar Pembaca dapat Memahami arti dari Teknologi Hologram
Ø Untuk Mengetahui Sejarah dari Perkembangan Teknologi Hologram
Ø Pembaca dapat Mengetahui Generasi dan Karakteristik Teknologi Hologram
Ø Pembaca dapat Memahami Bagaimana Penyimpanan dari Teknologi Hologram
Ø Pembaca dapat Memahami Klasifikasi Hologram dan bagaiman cara Perekaman dari Teknologi Hologram
Ø Agar Pembaca dapat Memahami Kelebihan dan Kekurangan dari Teknologi
Hologram
Ø Khusus buat pembaca atau audiens dapat memberikan persepsi/tanggaapan bahkan dapat dikritisi dari segi pembahasan tentang teknologi informasi dan sebagainya
1.3 Rumusan Masalah
Ø Merumuskan defenisi Teknologi Hologram!
Ø Rumuskan secara singkat sejarah perkembangan Teknologi Hologram !
Ø Menguraikan Karakteristik dari Teknologi Hologram !
Ø Merumuskan bagaimana cara penyimpanan dari Teknologi Hologram !
Ø Menguraikan klasifikasi dari Teknologi Hologram !
Ø Menjelaskan apa kelebihan dan kekurangan dari teknologi hologram !
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Teknologi Hologram
Pada tahun 1940-an, Dr. Dennis Gabor, seorang fisikawan Hongaria, menemukan teknik holografi. Berkat penemuannya tersebut, ia dianugerahi penghargaan Nobel pada tahun 1971. Hasil temuaannya menjadikan ia sebagai perintis, bapak, dan sekaligus pencipta holografi. Sayangnya, perkembangan bidang ini berjalan lambat hingga tahun 1960-an. Akhirnya, perkembangan holografi mulai bergerak lagi dengan adanya perkembangan teknologi laser.
Teknologi hologram tak terlepas dr peran Denis abor, fisikawan asal Hungaria nan lahir pada tahun 1900. Gabor mulai pendidikannya di bi&g fisika saat bumur 15 tahun kemudian menjadi seorang ilmuan di Inggris. Gabor mbuat sebuah penelitian nan kemudian menjadi pondasi holography modern. Gabor menemukan teknologi hologram secara tak sengaja ketika bekerja di perusahaan British Thomson Houston. Saat itu, Gabor se&g meneliti bagaimana mperbaiki mikroskop elektron. Gambar hologram statis tiga dimensi pertama kali diproduksi pada tahun 1960-an setelah sinar laser ditemukan. Hasil penelitian Gabor nan kreatif & inovatif mbuat dirinya menjadi salah satu penemu terkemuka di abad ke-20 & meraih Penghargaan Nobel di bi&gFisika pada tahun 1971.
2.2 Pengertian Teknologi Hologram
Hologram adalah produk dari teknologi holografi. Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk mikroskopik. Hologram bertindak sebagai gudang informasi optik. Informasi-informasi optik itu kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan.Hologram merupakan jelmaan dari gudang informasi (information storage) yang mutakhir. Kelebihan hologram ialah ia mampu menyimpan informasi, yang di dalamnya memuat objek-objek 3 dimensi (3D). Tidak hanya objek-objek yang biasa terdapat di foto atau gambar pada umumnya. Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhana lensa fotografi. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang merupakan bagian dari fenomena gelombang.
2.3Generasi Televisi
Terdapat enam generasi dlm teknologi televisi, yaitu :
Generasi pertama Televisi mekanis
Ø Generasi kedua Televisi elektronik
Ø Generasi ketiga Munculnya penyiaran dengan gambar monokrom
Ø Generasi keempat Sistem televisi bwarna & penyebarannya
Ø Generasi kelima Televisi canggih
Ø Generasi keenam Sinyal televisi merpkan elemen penting dr multimedia.
Pada generasi pertama, kedua & ketiga, pemprosesan sinyal tak digunakan secara mendlm utk diperhitungkan dlm pengiriman. Pada generasi keempat, sistem televisi bwarna merpkan nan pertama dlm sejarah televisi nan mbutuhkan pemprosesan sinyal. Pada generasi kelima, perkembangan televisi sepuluh tahun terakhir dicirikan olh munculnya teknologi pemprosesan sinyal nan canggih, seperti pemanfaatan frequensi tiga dimensi & pemanfaatan pengkodean gambar digital.
Pemanfaatan pengkodean televisi dimulai pada tahun 1980-an dengan munculnya standar H. 261 (standar pengkodean televisi utk telepon video & konferensi televisi) nan lebih dikenal dengan standar Moving Pictures Experts Group. Kemudian, pada tahun 1990, fokus pada penyiaran digital. Pada generasi keenam, televisi mainkan peran nan sangat penting dlm bbagai bi&g. Di masa depan, hal nan terpenting adl gambar dapat diproses dengan mudah, baik secara teori maupun praktik utk bbagai kemungkinan penggunaan dr gambar televisi.
2.4 Karakteristik Hologram
Hologram, memiliki karakteristik yang unik. Beberapa diantaranya yaitu:
1. Cahaya, yang sampai ke mata pengamat, yang berasal dari gambar yang direkonstruksi dari sebuah hologram adalah sama dengan yang apabila berasal dari objek aslinya. Seseorang, dalam melihat gambar hologram, dapat melihat kedalaman, paralaks, dan berbagai perspektif berbeda seperti yang ada pada skema pemandangan yang sebenarnya.
2. Hologram dari suatu objek yang tersebar dapat direkonstruksi dari bagian kecil hologram. jika sebuah hologram pecah berkeping-keping, masing-masing bagian dapat digunakan untuk mereproduksi lagi keseluruhan gambar. Walau bagaimanapun, penyusutan dari ukuran hologram, dapat menyebabkan penurunan perspektif dari gambar, resolusi, dan tingkat kecerahan dari gambar.
3. Dari sebuah hologram dapat direkonstruksi dua jenis gambar, biasanya gambar nyata (pseudoscopic) dan gambar maya (orthoscopic)
5. Lebih dari satu gambar independen yang dapat disimpan dalam satu pelat fotografi yang sama yang dapat dilihat dari satu per satu dalam satu kesempatan.
2.5 Penyimpanan Hologram
Hologram dapat menderita penyimpangan yang disebabkan oleh konstruksi satu ke rekonstruksi berikutnya serta oleh ketidaksesuaian referensi dan rekonstruksi sinar. Penyimpangan pada hologram kromatik dan nonkromatik, keduanya sama-sama merupakan penyimpangan yang serius walaupun hanya sebuah penyimpangan dari geometriperekaman yang ada pada rekonstruksi geometri.
Gambar orthoscopic dan pseudoscopic
Sebuah hologram dapat merekonstruksi dua gambar, yang nyata dan maya (replika dari objek). Namun, dua gambar tersebut terbedakan dalam tampilannya di mata pengamat. Gambar maya diproduksi dengan posisi yang sama dengan objek dan memiliki tampilan yang sama pada kedalaman dan paralaks dengan objek tiga dimensi yang sebenarnya. Gambar maya terlihat seolah-olah pengamat melihat objek asli melalui jendela yang ditentukan oleh ukuran dari hologram.
Gambar tersebut dikenal sebagai gambar orthoscopic Gambar nyata, juga terbentuk dengan jarak yang sama dari hologram, tapi berada didepannya serta kedalaman gambarnya terbalik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa titik-titik yang bersesuaian pada kedua gambar (nyata dan maya) terletak pada jarak yang sama dari hologram. Gambar nyata ini dikenal sebagai pseudoscopic.
Gambar ini sangat tidak nyaman untuk dilihat karena memang kita tidak terbiasa melihat gambar terbalik dalam kehidupan normal. Gambar tersebut tidak dapat diubah dengan tekni-teknik optika sampai baru-baru ini. Kini, sudah memungkinkan untuk mengkonjugasikan muka gelombang dengan menggunakan teknik konjugasi fase optik. Gelombang muka ini memiliki aplikasi yang potensial dalam mengoreksi efek dari penyimpangan media pada pencitraan optik.
Sebuah hologram yang terekam oleh lensa atau sebuah cermin cekung, dapat menghasilkan sebuah bayangan nyata orthoscopic dari objek. Bayangan nyata orthoscopic dari objek ini juga dapat diciptakan dengan cara merekam dua hologram secara berturut-turut. Tahap pertama, hologram utama direkam dengan menggunakan sinar acuan.
Hologram ini, saat direkonstruksi oleh sinar, menghasilkan sebuah gambar maya dan gambar nyata dengan pembesaran unit. Kemudian, hologram ini direkam dengan menggunakan gambar nyata dari hologram utama sebagai sinar objek. Pada saat hologram ini sudah terekonstruksi, akan menghasilkan bayangan maya pseudoscopic dan bayangan nyata orthoscopic.
2.6 Klasifikasi Hologram
· Klasifikasi berdasarkan amplitudo dan fase hologram
Sebuah hologram, tipe penyerapannya ada yang menghasilkan perubahan pada amplitudo dari sinar rekonstruksinya. Jenis fase dari hologram ini menghasilkan fase perubahan pada sinar rekonstruksi dikarenakan variasi dari indeks bias atau ketebalan dari medium. Fase hologram, memiliki keuntungan lebih daripada amplitudo hologram dalam hal pemborosan energi di dalam medium hologram serta efisiensi penguraian yang lebih tinggi. Hologram yang direkam dalam emulsi fotografik mengubah baik amplitudo dan fase dari menerangi gelombang.
Bentuk dari rencana kerangka perekaman ini tergantung dari fase relatif dari pencampuran sinar. Akibatnya, gelombang yang terekonstruksi terefleksi ke hologram yang sesuai dengan kepadatan perak yang tersimpan dengan variasi amplitudonya sebanding dengan amlpitudo dari objek. Demikian pula dengan fase gelombang rekonstruksi, yang dimodulasikan sebanding dengan fase dari gelombang objek. Jadi, baik amplitudo dan fase dari gelombang objek merupakan reproduksi.
· Klasifikasi berdasarkan ketebalan hologram
Hologram bisa berbentuk tipis (bidang) atau tebal (isi). Sebuah parameter Q dapat digunakan untuk membedakan antara hologram tipis dan tebal. Sebuah hologram dapat dikatakan tipis apabila Q < 1. Hal ini telah dibuktikan bahwa hologram tipis yang ditambah dengan teori gelombang berlaku untuk nilai Q urutan 1. Jadi, kriteria dari Q tidak selalu cukup. Sebuah hologram mungkin juga disebut tipis jika emulsi ketebalannya lebih rendah dari jarak tepi. Hologram seperti ini menghasilkan beberapa ketentuan (i) ketentuan 0 jika sinar acuan ditransmisikan secara langsung, (ii) ketentuan 1 jika penyebaran menghasilkan bayangan maya, (iii) ketentuan -1 jika penyebaran sama dengan intensitas untuk ketentuan 1 menghasilkan gambar konjugasi dan (iv) lebih besar dari 1 jika ada penurunan intensitas.
Sebuah hologram yang bervolume (tebal) dapat dikatakan sebagai superposisi dari tiga dimensi rekaman terukur pada kedalaman dari emulsi menurut hukum Bragg. Rencana pengukuran pada volume hologram menghasilkan perubahan maksimal pada indeks bias dan atau indeks penyerapan. Kesimpulan dari hukum Bragg adalah volume hologram merekonstruksi bayangan maya pada posisi asli dari objek jika sinar rekonstruksi bertepatan dengan sinar acuan. Namun, bagaimanapun juga gambar konjugasi dan ketentuan penyebaran yang lebih tinggi tidak termasuk disini.
2.7 Proses Perekaman Hologram
Holografi, sering disalah konsepsikan sebagai 3D fotografi. Analogi yang lebih baik adalah rekaman suara di mana bidang bunyi dikodekan sedemikian rupa agar di kemudian hari dapat direproduksikan. Dalam holografi, sebagian dari sinar yang tersebar dari objek atau sekumpulan objek jatuh di atas media perekam. Sinar kedua, yang dikenal sebagai sinar acuan, juga menerangi media perekam sehingga terjadi gangguan antara kedua sinar tersebut. Hasil dari bidang cahaya tersebut adalah sebuah pola acak dengan intensitas yang bervariasi yang disebut hologram.
Dapat ditunjukkan bahwa jika hologram diterangi oleh sinar acuan asli, sebuah bidang cahaya terdifraksi oleh sinar acuan yang mana identik dengan bidang cahaya yang disebarkan oleh objek atau objek-objek. Dengan demikian, seseorang yang memandang ke hologram tetap dapat ‘melihat’ objek walaupun objek tersebut mungkin sudah tidak ada lagi. Berbagai variasi bahan rekaman yang juga dapat digunakan, termasuk Variasi Film fotografis.
2.8 Keunggulan/Kelebihan danKekurangan Hologram
· Kelebihan
Ø Komunikasi blangsung tanpa batas karena kendala jarak dapat diatasi dengan mudah.
Ø Mempermudah media massa, khususnya media massa elektronik dlm menyampaikan informasi.
Ø Lebih menarik dibandingkan dengan 3G, teleconference atau pun videoconferencekarena pengguna merasa seperti bkomunikasi langsung sehingga komunikasi menjadi lebih hidup.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kapabilitas hologram melebihi kapabilitas media penyimpanan lainnya. Salah satunya ialah, hologram dapat merekam intensitas cahaya. Dengan kata lain, hologram memiliki informasi tambahan baru dibandingkan media lain.
Secara otomatis dengan adanya rekaman intensitas cahaya, hologram pun mampu untuk memperlihatkan kedalaman (depth).
Ketika seseorang melihat ke arah sebuah pohon, ia menggunakan matanya untuk menangkap cahaya dari objek itu. Setelah itu, informasi diolah untuk memperoleh makna mengenai objek tadi. Prinsip ini hampir sama dengan hologram. Hologram menjadi cara yang nyaman untuk menciptakan kembali gelombang cahaya yang sama, yang berasal dari objek yang sebenarnya.
· Kekurangan
Berdasarkan survei Hudson Square Research Juni 2010, menyaksikan teknologi hologram pada televisi dlm jangka waktu tertentu bisa menyebabkan mual, sakit mata, pusing & besiko bagi ibu hamil. Hal ini dikarenakan televisi hologram menggunakanlensa lentikular nan menyebabkan tampilan bbeda pada mata kanan & kiri. Akan tetapi, hal ini dapat dihindr jika layar hologram tak menggunakan lensa lentikular, melainkan menggunakan satu sistem optik saja maka tak akan menyebabkan mual, sakit mata & pusing karena mata kanan & kiri menerima tampilan gambar nan sama.Sejarah Hologram, Generasi Televisi, Awal Mula Televisi Hologram, Konsep Dasar Televisi Hologram, Prinsip Kerja Telepresence Hologram, Pemanfaatan Teknologi Hologram, Kelebihan Teknologi Hologram, Kekurangan Teknologi Hologram.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, tampaknya holografi menjadi media yang ideal untuk "three-dimensional telepresence" seperti "holo beauty" yang terkenal yaitu Princess Leia dalam film Star Wars I. "Star Wars adalah sebuah film besar dan kami mendapat banyak umpan balik karena Princess Leia," kata Pierre-Alexandre Blanche, fisikawan dari University of Arizona, Tucson, Arizona, yang juga anggota tim peneliti. Tetapi gagasan hologram yang melayang di udara adalah mustahil. "Anda membutuhkan layar untuk mendukung menampilkan gambar," kata Blanche.
Selama pemilihan presiden AS tahun 2008, CNN's coverage menggunakan teknologi semi holografik dimana Wolf Blitzer berbicara tatap muka dengan seorang koresponden 3D virtual, Jessica Yellin, tetapi kesan visual yang ditambahkan ke umpan kamera bukan diproyeksikan ke studio. Pada pemilu tahun 2020 mungkin mereka akan melakukan percakapan tatap muka, kata Nasser Peyghambarian dari University of Arizona di Tucson.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar